Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

SILSILAH KELUARGAKU

Gambar
Assalamualaikum wr.wb. Haiguys, kali ini aku mau menceritakan kisah singkat mengenai perjalanan hidupku dan sekilas tentang silsilah keluargaku. Aku mulai dari keluarga ayahku dulu. Alm buyut kasmidi dan buyut karmini adalah orangtua dari nenek saya. Mereka mempunyai 3 anak yaitu ngatemi, watini, dan jaswadi. Nenekku yang bernama ngatemi menikah dengan kakekku yang bernama supeno, mereka adalah orang tua dari ayahku, mereka mempunyai 2 anak yaitu hernoto dan ninik hemawati, semuanya sudah menikah. Kemudian keluarga ibuku. Alm buyut saubari dam alm buyut rohmah adalah orang tua dari nenek saya. Mereka menikah dan mempunyai 6 anak yaitu alm abdul munif, alm abdul khamid, alm laswiji, ali mansur, alm ali manfud, dan sofiah. Nenekku yang bernama laswiji menikah dengan kakekku yang bernama alm sundari. mereka adalah orang tua dari ibuku, mereka mempunyai 5 anak yang bernama alm nurushobah, ahsanul muttaqin, mutimah, alm aris romadhon, dan yang terakhir aida yanis lailatul muna.  Dan ini ada

MUSEUM KARTINI REMBANG, JEJAK KEGIGIHAN PERJUANGAN IBU BANGSA

Gambar
MUSEUM KARTINI REMBANG, JEJAK KEGIGIHAN PERJUANGAN IBU BANGSA.   Rembang adalah salah satu daerah di Indonesia yang lokasinya berada di perbatasan dua provinsi, Jawa Tengah dan juga Jawa Timur. Kota kecil ini merupakan lokasi terkahir sosok Raden Ajeng Kartini (RA Kartini) tinggal di sisa hidupnya. RA Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 di Rembang. Untuk mengenang jasa-jasa dari si Ibu Bangsa, pejuang kesetaraan wanita Indonesia, ada salah satu lokasi yang bisa dikunjung pada tanggal 21 April ini, yakni Museum Kartini Rembang. Diperkirakan dibangun pada tahun 1750-an sejak pusat pemerintahan berpindah dari Lasem ke Rembang (berdasarkan sumber dari Kitab Badrasanti dan Catatan Belanda). Bangunan ini dulu pernah ditinggali oleh R.A. Kartini bersama suaminya K.R.M. Adipati Ario Djojoadhiningrat, Bupati Rembang (1889- 1912). Di tempat inilah RA. Kartini sebagai istri utama banyak menorehkan hobinya menulis lewat surat-suratnya tentang emansipasi wanita kepada sahabatnya yaitu